1. Menggambar Bentuk.
Menggambar Bentuk adalah memindahkan
objek/benda-benda yang ada disekitar kita dengan tepat seperti keadaan benda
yang sebenarnya,
Menggambar bentuk adalah memindahkan objek/benda-benda
yang ada disekitar kita dengan tepat seperti keadaan benda yang sebenarnya,
menurut arah pandang dan cahaya yang ada.
Menurut Dr. Cut Kamaril WS.
Menggambar Bentuk merupakan usaha mengungkapkan dan mengkomunikasikan ide/gagasan,
perasaan dalam wujud dwi matra yang bernilai artistik dengan menggunakan garis
dan warna.
Ungkapan tersebut sesuai dengan
bentuk benda yang digambar. Hasil gambarnya menunjukkan kreativitas maupun
keterampilan penggambar dalam menampilkan ketepatan bentuk maupun jenis benda
yang digambar.
Dalam menggambar bentuk dituntut
ketepatan bentuk benda yang digambar. Oleh sebab itu, diperlukan pengetahuan
tentang dasar-dasar ketepatan bentuk yakni proporsi atau ukuran perbandingan
dan ketepatan barik/tekstur yang menunjukkan ketepatan jenis benda tersebut.
Bagi orang yang pandai menggambar dapat menggambar langsung dengan tepat apa
yang digambar. Bagi orang yang masih belajar perlu mengetahui dasar-dasar
proporsi tersebut, dengan menggunakan garis-garis pertolongan untuk
membagi-bagi bentuk benda dalam ukuran perbandingan tertentu supaya gambarnya
tepat.
Hakikat Menggambar
Menggambar adalah membuat guratan di atas sebuah
permukaan yang secara grafis menyajikan kemiripan mengenai sesuatu.
Kata menggambar atau kegiatan menggambar dapat
diartikan sebagai memindahkan satu atau beberapa objek ke atas bidang gambar
tanpa melibatkan emosi, perasaan dan karakter penggambarnya.
Pemindahan ini dalam pengertian
pemindahan bentuk atau rupa dengan memperkecil atau memperbesar ukuran
keseluruhan yang untuk kepentingan tertentu dapat juga mempergunakan skala
perbandingan (perbandingan ukuran) secara akurat.
Jenis-jenis pensil/potlot untuk menggambar
Menggambar dimulai dengan memilih
jenis kertas yang cocok,
disesuaikan dengan media
pensil/potlot.
Potlot adalah alat yang lembut, tidak
banyak memeberikan kedalaman, tingkat kekerasannya bermacam-macam; untuk
permulaan gunakanlah potlot yang sedang lunaknya. (Untuk merampungkan gambar
kelak hendaknya selalu digunkan potlot yang paling bermutu sejauh yang dapat
diperoleh). Kekuatan garis bergantung pada kertas yang dipergunakan. Makin
kasap kertas yang digunakan, makin gelap goresan potlot yang diperoleh.
Sebaliknya makin licin kertas, makin abu-abu goresan itu. Kertas harus cukup
kasap agar diperoleh garis potlot yang baik dan cukup keras sehingga tidak
bercalar oleh potlot.
Banyak sekali macam dan jenis potlot/pensil sesuai
dengan penggunaannya, antara lain:
a. Pensil Biasa:
Pensil biasa dengan batang kayu
relatif murah, dapat dipakai untuk membuat berbagai macam goresan, dan dapat
digunakan untuk menutup bidang gambar dan membuat bayangan. Walaupun pensil
biasa sudah cukup cocok untuk dipergunakan menggambar, namun dalam pengunaannya
harus diperhatikan mutu dan jenis pensilnya.
b. Pensil Keras (dengan istilah
pensil Hard/H)
Pensil jenis ini memiliki tingkat
dan kwalitas kekerasan mulai dari 9 H (sangat keras) kemudian F. Pensil jenis
ini biasanya banyak dipakai untuk menggambar mistar, karena jenisnya yang keras
tersebut. Semakin keras tingkatan isi pensil, semakin dapat digunakan untuk
menghasilkan garis-garis yang padat, halus dan tipis.
c. Pensil sedang (dengan
istilah pensil medium hard/HB).
Pensil ini dipakai untuk membuat desain/ sket/ gambar
rencana, baik untuk gambar dekorasi maupun gambar reklame.
d. Pensil Lunak (dengan istilah
pensil Soft/B)
Isi pensil yang lunak dapat
menghasilkan garis-garis yang padat, gelap dan nada gelap terang. Untuk hampir
semua gambar tangan bebas, pensil jenis B merupakan jenis pensil yang banyak
manfaatnya. Jenis pensil ini banyak dipakai untuk menggambar potret, benda atau
pemandangan alam dalam warna hitam putih.
e. Konte, berwarna hitam arang
dan berbeda dengan pensil biasa karena mempunyai goresan yang tebal dan lebar.
Dibedakan pula menjadi:
1) Hard/H/keras.
2) Medium/HB/sedang
3) Soft/B/Lunak, dipakai untuk
menggambar potret, pemandangan alam dan benda.
f. Pensil berwarna.
Pensil ini mengandung lilin dan tersedia dalam 12
macam warna. (untuk kategori pensil warna bukan merupakan bahasan dalam
penelitian ini).
g. Teknik-teknik yang digunakan
dalam menggambar dengan pensil/potlot antara lain:
1) Teknik Stippel. Yaitu menggambar
dengan titik-titik atau noda-noda yang diulang-ulang.
2) Teknik Dussel, atau disebut
dengan teknik gosok. Yaitu menggambar dengan cara menggosok-gosokkan tangan
atau kertas yang sudah diberi/dibubuhi dengan pensil. (Teknik ini tidak
diperkenankan untuk digunakan dalam dunia pendidikan, akan tetapi kenyataan di
lapangan para pelukis wajah/potret sering menggunakannya).
3). Teknik Arsir, Untuk menyampaikan
kesan bentuk tiga dimensi yang tidak dapat terwakili hanya dengan garis kontur
saja. Garis-garis arsir mengacu pada serangkaian garis sejajar dengan jarak
berdekatan atau rapat
Jenis-Jenis Arsir antara lain:
a) Arsir Biasa, yaitu garis-garis
arsir yang mengacu pada serangkaian garis rapat sejajar, seirama sesuai dengan
bentuk benda yang digambar.
b) Arsir Silang, ialah arsir yang
melibatkan penggunaan dua lapis garis arsir untuk mendapatkan kepadatan yang
lebih tinggi dan menghasilkan nada gelap terang.
c) Teknik Scribbling, adalah suatu
jenis arsiran jaringan yang terdiri dari garis-garis berbagai arah yang dibuat
secara acak, sehingga tekstur visualnya akan bervariasi dengan teknik garis
yang digunakan.
Dengan pengetahuan yang mantap
mengenai sifat bahan dan fungsi alat, seniman dapat mengembangkan kekuatan
menggambarnya tanpa kendala yang bersifat teknis. Menggambar merupakan soal
rasa, pikiran, keterampilan, ide dan teknik yang tidak terpisah-pisahkan.
Dorongan menggambar timbul pada umumnya karena adanya gagasan dalam pikiran
untuk menyatakannya dengan bentuk visual.
Alat terakhir untuk pengoreksian
gambar adalah penghapus, untuk menghilangkan bagian gambar yang tidak
berhasil. Penghapus potlot yang biasa sudah cukup, sepanjang bersifat lentur,
lunak dan bersih.
Ada kertas yang licin dan ada pula
yang kasap, ada kertas bersadur dan kertas serap, kertas yang tebal dan yang
tipis. Ada tiga jenis kertas yang dapat digunakan:
a. Kertas murah yang dapat digunakan
dengan bebas. Barangkali kertas stensil atau kertas koran (yang dipakai untuk
surat kabar, dapat diperoleh dalam ukuran kwarto dibungkus per rim).
b. Kertas Lakar ukuran saku (berbentuk buku ukuran
saku)
c. Kertas gambar yang baik dengan
tebal yang bermacam-macam, dalam lembaran, gulungan, atau bentuk buku. Kertas
gambar biasanya berwarna putih mengkilap, tetapi ada juga yang berwarna putih
kusam atau berwarna putih-India. Menurut Ajat Sakri dalam bukunya menjelaskan;
Menggambar dimulai jauh sebelum
menarik garis yang pertama. Permulaannya ialah sikap badan yang baik dan sikap
yang benar terhadap pekerjaan. Lengan dan seluruh tubuh harus santai. Pandangan
tertuju pada permukaan kertas sebagai satu keseluruhan, menaklukkan dan
menguasainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar