Rabu, 08 Agustus 2012

SENI RUPA DWIMATRA




1.      Tarikan Benang
Bahan dan alat yang diperlukan: benang kasur, pewarna, kertas HVS/gambar, koran bekas (alas meja), tempat pewarna(wadah air kecil).
Prosedur pengerjaan:
a.       Siapkan adonan pewarna seperti pada proses batik sederhana.
b.      Ambil benang kasur sepanjang 40 - 45 cm. Celupkan sebagian besar benang tersebut pada larutan pewarna. Kalau larutan pewarna dirasakan terlalu banyak menempel pada benang, sebaiknya diperas dahulu. Pewarna yang terlalu banyak menempel pada benang akan mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan.
c.       Letakkan benang tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas alas koran. Apakah letak benang mau diatur atau bebas bergantung pembuat. Ujung benang yang tidak terkena warna, harus ada di luar bidang kertas.
d.      Lipatlah kertas tadi di tengah-tengah sisi panjangnya.
e.       Sambil menekan kertas dengan salah satu telapak tangan, tariklah benang sampai keluar dari lipatan kertas. Arah tarikan bebas.
f.       Buka lipatan kertas. Gambar apa yang terjadi?
g.      Untuk menghasilkan beberapa bentuk dalam satu bidang gambar/ kertas, lakukan kegiatan yang sama seperti di atas. Dengan mengubah letak benang, akan diperoleh gambar baru.
Bila dikehendaki gambar berwarna (lebih dari satu warna), yang harus dilakukan adalah: menarik benang beberapa kali sesuai dengan jumlah benang yang dicelupkan pada warna yang berbeda, menarik satu kali tarikan seutas benang yang dicelupkan pada beberapa warna, menarik satu kali tarikan sejumlah benang yang sudah memiliki warna masing-masing.

2.      Inkblot
Bahan yang diperlukan pada kegiatan ini hampir sama dengan kegiatan tarikan benang. Malahan benangnya sendiri pada inkblot tidak diperlukan.
Prosedur pengerjaannya:
a.       Teteskan warna yang sudah disiapkan terlebih dahulu di atas kertas yang sudah dialasi koran bekas.
b.      Lipat kertas tersebut pada tengah-tengah sisi panjangnya.
c.       Kertas yang sudah dilipat digosok dengan pinggir telapak tangan serata mungkin terutama pada bagian yang ditetesi pewarna.
d.      Buka lipatan kertasnya! Gambar apa yang terjadi?
e.       Untuk menghasilkan gambar yang berwarna lebih dari satu, ulangi beberapa kali kegiatan seperti di atas, tentu saja warna yang diteteskan kemudian harus berbeda dengan warna sebelumnya.Karya Inkblot (media kertas, cairan warna)
Dengan meneteskan -sekaligus- beberapa warna pada permukaan kertas, dan kemudian melipat serta menggosoknya akan dihasilkan pula gambar yang multi warna.

3.      Menggambar dengan Tiupan
Bahan yang diperlukan sama seperti inkblot, tambahannya adalah sebuah sedotan minuman.
Proses pengerjaannya:
a.       Teteskan cairan pewarna pada kertas yang sudah diletakkan di atas kertas koran.
b.      Tiuplah tetesan warna itu dengan menggunakan sedotan. Sambil meniup, sedotan itu digoyang-goyangkan sehingga tetesan warna akan menyebar ke berbagai arah. Usahakan tidak ada ujung tetesan yang masih menggenang. Tiup sampai habis.
c.       Dengan meneteskan beberapa warna berbeda dapat menghasilkan gambar yang beraneka warna.

4.      Monoprint
Alat dan bahan yang diperlukan: rol karet, pewarna, alas pewarna (kaca, permukaan benda yang rata dan licin), dan kertas.
Prosedur pengerjaan:
a.       Siapkan pewarna. Pewarna pada proses monoprint biasanya lebih kental dan agak lengket bila dibanding dengan pewarna yang digunakan pada proses cetak lainnya. Pewarna yang berbentuk serbuk (ontan/sepuhan) ditaburkan di atas alas pewarna yang permukaannya datar dan ukurannya cukup lebar, campurkan sedikit air dan tambahkan glycerine beberapa tetes diaduk dengan rol karet/plastik (digelindingkan) hingga rata.
b.      Siapkan pula rol karet/plastik sederhana bisa dibuat dari bahan yang sederhana pula. Caranya sebagai berikut: siapkan slang plastik yang berdiameter % inchi sepanjang 15 cm, isi bagian dalam slang itu dengan kayu yang bulat lubangi masing-masing ujung kayu itu ditengahnya setelah sebelumnya dirapikan dahulu potongannya, gunakan kawat jemuran yang agak besar untuk as dan sekaligus pegangan rol tersebut.
c.       Setelah keadaan pewarna cukup merata pada alasnya, simpan kertas kosong di atasnya. Jangan ditekan.
d.      Gambari kertas tersebut dengan benda yang agak runcing, pinsil, ballpoint, atau yang lainnya. Tekanan benda tadi akan mengakibatkan warna yang ada pada alas pewarna akan berpindah menempel pada kertas.
e.       Gambar yang terjadi akan terbalik keadaannya.

5.      Finger Painting (Lukisan Jari Tangan)
Bahan yang diperlukan: kertas gambar, hvs, atau sejenisnya, bubur terigu, pewarna, kertas koran bekas, dll.
Prosedur pengerjaan:
a.       Letakkan kertas gambar atau sejenisnya di atas alas koran.
b.      Selanjutnya letakkan bubur terigu di atas kertas gambar tersebut secukupnya. (Bubur terigu dibuat dari 2 bagian tepung terigu dicampur 5 bagian air, diaduk rata, selanjutnya dipanaskan di atas api sampai "matang").
c.       Campurkan pewarna pada bubur yang diletakkan pada kertas, kemudian aduk hingga rata.
Mulailah menggambar dengan jari-jari tangan dengan cara menekan menarik, mendorong, menyeret,
bubur berwarna pada kertas tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar